koreksi Citra Satelit dan Pengolahan Citra
Dalam penggunaanya metode pengingraan
jauh selalu berhubungan langsung dengan data raster dalam hal ini disebut
citra. Citra ini merupakan hasil penangkapan visual permukaan bumi yang
dilakukan oleh sebuah satelit. Ada beberapa satelit yang menyediakan citra ini
gratis kepada pengguna sepertiLandsat. Data ini tidak akan berarti apa –
apa bila tidak ada proses yang lebih lanjut untuk mematangkan citra tersebut
dengan tujuan agar citra tersebut dapat dijadikan data primer dalam pemetaan
suatu wilayah.
Untuk memperoleh citra yang diinginkan
terhadap suatu wilayah bisa didapat denganmendownload citra
tersebut di beberapa beberapa sumber yang tersedia. Akan tetapi data yang
didapat bukanlah data citra dalam format .ers melainkan data gambar dengan
format .tif. untuk itu perlu dilakukan proses lebih lanjut agar data tersebut
dapat digunakan.
Selain itu, sebuah citra dapat
menampilkan bentuk visual dari permukaan bumi secara luas sehingga apabila dari
citra tersebut hanya dibutuhkan sebagian dari citra, maka diperlukan pemotongan
citra atau cutting citra dengan tujuan agar apa yang
ditampilkan citra sesuai dengan daerah yang diinginkan.
Disisilain, ketelitian yang disajikan
oleh citra yang begitu besar yang tidak sepadan dengan pengukuran langsung
dilapangan, untuk itu perlu dilakukannya koreksi geometrik agar kesalahan dalam
koordinat terhadap suatu titik dapat diminimalisir.
A.
Pengolahan citra satelit
Karena data
penginderaan jauh berupa data digital maka penggunaan datamemerlukan suatu
perangkat keras dan lunak khusus untuk pemrosesannya.Komputer PC dan berbagai
software sepertiERMapper, ILWIS, IDRISI, ERDAS, PCI, ENVIdan sebagainya
dapat dipergunakan sebagai pilihan. Untuk keperluananalisis dan interpretasi
dapat dilakukan dengan dua
cara :
1. Pemrosesan dan analisis digital dan
2. Analisis dan interpretasi visual.
Kedua metoda ini
mempunyai keunggulan dan kekurangan, setidaknya kedua metoda dipergunakan
bersama-sama untuk saling melengkapi. Pemrosesan digital berfungsi untuk
membaca data, menampilkan data, memodifikasi danmemproses, ekstraksi data
secara otomatik, menyimpan, mendesain formatpeta dan mencetak. Sedangkan
analisis dan interpretasi visual dipergunakanapabila pemrosesan data secara
digital tidak dapat dilakukan dan kurangberfungsi baik.
Pemrosesan data secara
digital dilakukan dengan menggunakan perangkatlunak (software) yang khusus
dibuat untuk keperluan tersebut. Berbagaialgoritma tersedia di dalam perangkat
lunak tersebut yang memungkinkan datapenginderaan jauh diproses secara
otomatik. Salah satu contoh misalnyaadalah menggabungkan data (3 -4 band) dalam
citra gabungan denganmenggunakan filter merah, hijau dan biru (RGB) yang
menghasilkan citrakomposit (color composite image). Masing-masing band diberi
filter yangberbeda dan menghasilkan berbagai tampilan
Selain untuk mengubah
tampilan citra pemrosesan digital dapat pula dipakaiuntuk memperoleh data
secara otomatik (ekstraksi data). Ekstraksi ini antaralain dapat dipakai untuk
memetakan tanaman hijau (NDVI), klasifikasi(supervise dan unsupervise) seperti
dalam memetakan tutupan lahan (landcover), memetakan badan air dan sebagainya.
Berbeda dengan
pemrosesan digital dimana hampir seluruh pekerjaandilakukan oleh komputer,
analisis visual sebagian besar dilakukan olehmanusia. Dengan analisis digital
komputer hanya dapat mengenal danmengolah nilai spektralnya saja, sedangkan
analisis visual manusia dapatmemperkirakan dan menentukan suatu obyek
berdasarkan sifat fisiknyaseperti membedakan antara gajah dan kucing disamping
berdasarkan nilaispektralnya. Ciri pengenal yang biasa dipakai dalam penafsiran
potret udarasecara utuh dapat diterapkan pada data citra penginderaan jauh.Pada
data potret udara, yang berupa data analog, penafsiran dalam bentukpenarikan
garis dan penandaan dilakukan pada lembar potretnya (hard copy),sedangkan pada
data digital selain dilakukan pada hard copy dapat jugadilakukan langsung dari
layar monitor dan hasilnya langsung disimpan dalambentuk data digital.
Analisis visual hanya
dapat dilakukan oleh manusia yang terlatih dalam bidangpekerjaannya.Dalam
prakteknya tidak semua informasi di permukaan bumi dapat diperolehmelalui
pemrosesan digital maupun analisis visual. Untuk mendapatkan hasilmaksimak
kedua cara harus digabungkan yang akan saling melengkapi.
B.
Koreksi Geometrik
Distorsi geometrik
merupakan distorsi spatial, yaitu terjadi pergeseran posisispatial citra yang
ditangkap. Distorsi geometrik ini disebabkan oleh kesalahanyang terjadi seperti
kerusakan sensor (internal), platform (external) dangerakan bumi. Koreksi yang
dilakukan bila terjadi distorsi bersifat sederhana,seperti centering
(translasi), size (skala), skew (rotasi). Gambar dibawah menggambarkan matriks
transformasi. Koreksi geometrik bila terdapat distorsiyang bersifat kompleks
adalah image registration/rectification, misaldengan bilinear transformation
dan least square method, seperti
berikut :
Gambar dibawah
menunjukkan suatu contoh adanya geometri distorsi, danakan direstorasi
menggunakan interpolasi berdasarkan titik kontrol daratan(Ground Control Point
(GCP))yang diambil langsung dengan mengunakanteknologi seperti Global Position
System (GPS). Titik-titik tersebut diabandingkandengan posisi titik tersebut di
citra.Persamaan yang digunakan untuk mendapatkan koreksi posisi secara
pergeserangeometrik adalah dengan menggunakan metode transformasi bilinierdan
least square seperti pada persamaan diatas. Jumlah pasangan persamaandiatas
adalah sebanyak ground control points yang digunakan. Salah satucitra dijadikan
acuan (koordinat piksel (X, Y)), maka koordinat piksel citrayang diregistrasi (
X, Y ) dapat dihitung dari persamaan diatas denganmenyelesaikan koefisien a, b,
c, dan d.
C.
Koreksi Radiometrik
Koreksi Radiometrik
muncul dalam bentuk distribusi intensitas yang tidaktepat. Sumber distorsi ini
adalah kamera (internal) dalam bentuk shadingeffect, atmosfer (external) dalam
bentuk besarnya intensitas yang tidak samawalaupun untuk obyek yang kategorinya
sama, akibat adanya kabut, posisimatahari atau substansi atmosfir lainnya.
Koreksi yang dilakukan untukjenis distorsi ini adalah dengan teknik
filtering.Gambar dibawah adalah contoh adanya distorsi dalam bentuk skew
(geometrikexternal – rotasi ) dan adanya striping (radiometrik internal low
pass filter ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar